Berkebun

Mawar Antik – Bukti Bahwa yang Lama Itu Berkelas

Mawar Antik – Bukti Bahwa yang Lama Itu Berkelas – “Lama” bukan berarti ketinggalan zaman. Justru sekarang, barang-barang klasik, antik, dan bersejarah kembali digemari. Pakaian yang dulu kita anggap kuno kini jadi tren, model rambut acak-acakan jadi gaya keren, dan perabotan retro dihargai seperti barang antik koleksi.

Bukan hanya fashion dan dekorasi, tanaman lama pun kembali populer di kebun, termasuk mawar. “Mawar Antik” atau “Old Garden Roses” kembali membuktikan bahwa sesuatu yang bersejarah itu punya nilai. Yang lama itu berkelas!

Para pecinta mawar kini kembali memilih mawar antik karena berbagai keunggulannya. Salah satu kelebihannya adalah perawatannya yang lebih mudah dibandingkan dengan mawar modern yang lebih sensitif. Memang, tidak semua varietas mawar antik kebal terhadap penyakit seperti bercak hitam, tetapi kebanyakan tidak terlalu terpengaruh. Ini berarti kita tidak perlu sering menyemprotkan pestisida seperti pada mawar modern yang lebih rentan. Selain itu, mawar antik juga lebih tahan terhadap serangan hama, asalkan dirawat dengan baik.

Keistimewaan lainnya adalah aroma harumnya yang kuat dan khas, berbeda dari mawar modern yang sering kali kehilangan wangi alami. Selain itu, mawar antik juga tidak perlu sering dipangkas dan bisa tumbuh sebagai semak atau merambat di berbagai sudut taman, menciptakan lengkungan bunga yang indah. Beberapa varietas bahkan bisa tumbuh di tempat yang agak teduh, membutuhkan lebih sedikit air dan pupuk dibandingkan dengan mawar hybrid modern. Ditambah lagi, mawar antik lebih mudah diperbanyak dengan cara stek, jadi bisa menghemat biaya jika ingin menambah koleksi.

Lalu, kalau memang mawar antik punya banyak keunggulan, kenapa dulu sempat tersingkir? Seperti tren lainnya, sesuatu yang “baru” selalu menarik perhatian. Ketika mawar Hybrid Tea diperkenalkan, bentuknya yang lebih besar dan kemampuan berbunga terus-menerus sepanjang musim membuat banyak orang tergoda. Apalagi, warna-warna baru juga mulai bermunculan, memberi variasi yang lebih beragam dibandingkan mawar antik yang cenderung berwarna pastel.

Bentuk bunga Hybrid Tea yang tinggi dan runcing menjadi ikon abad ke-20 dan masih menjadi jenis mawar yang paling dikenal hingga saat ini. Namun, ada harga yang harus dibayar untuk keindahannya—banyak varietas mawar modern kehilangan aromanya dan butuh perawatan ekstra. Seperti wanita kelas atas, mawar modern butuh “perawatan khusus” agar tetap cantik. Beberapa bahkan kehilangan ketahanan alami dari nenek moyangnya, sehingga perlu lebih banyak perhatian.

Saya sendiri menyukai semua jenis mawar, baik yang klasik maupun modern. Tapi saya tidak bisa membayangkan taman saya tanpa mawar fairy mungil berwarna merah muda yang tetap berbunga meski diterpa hujan, salju, atau panas terik. Atau tanpa Zepherine Drouhin, mawar antik yang memanjat pergola di jalan setapak saya dengan bunga merah muda besar yang wanginya benar-benar memikat hati. Tetangga saya mungkin heran melihat saya berdiri lama di bawah pergola, menghirup aroma bunganya yang luar biasa… dan yang lebih menarik lagi, mawar ini tidak berduri!

Jadi, lain kali kalau ada yang bilang kamu ketinggalan zaman atau terlalu kuno, cukup bilang “santai aja, bro”—lalu ceritakan tentang mawar antik ini. Yang lama itu keren. Dan jangan lupa, berikan mereka satu mawar… yang ada durinya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *